Standar
dan Panduan Audit Sistem Informasi
1. ISACA
ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di
bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada
tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and
Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk
merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.
Standard Audit sistem informasi menurut ISACA :
- S1 Audit Charter
Tujuan, tanggung jawab, kewenangan dan akuntabilitas dari
fungsi audit sistem informasi atau penilaian audit sistem informasi harus
didokumentasikan dengan pantas dalam sebuah audit charter atau perjanjian
tertulis.
Audit charter atau perjanjian tertulis harus mendapat
persetujuan dan pengabsahan pada tingkatan yang tepat dalam organisasi.
- S2 Independence
Professional Independence
Dalam semua permasalahan yang berhubungan dengan audit,
auditor sistem informasi harus independen terhadap auditee baik dalam sikap
maupun penampilan.
Organisational Independence
Fungsi audit sistem informasi harus independen tehadap area
atau aktivitas yang sedang diperiksa agar tujuan penilaian audit terselesaikan.
- S3 Professional Ethics and Standards
Auditor sistem
informasi harus tunduk pada kode etika profesi dari ISACA dalam melakukan tugas
audit.
Auditor sistem informasi harus patuh pada penyelenggarakan
profesi, termasuk observasi terhadap standar audit profesional yang dipakai
dalam melakukan tugas audit.
- S4 Professional Competence
Auditor sistem informasi harus seorang profesional yang
kompeten, memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk melakukan tugas audit.
Auditor sistem informasi harus mempertahankan kompetensi
profesionalnya secara terus menerus dengan melanjutkan edukasi dan training.
- S5 Planning
Auditor sistem informasi harus merencanakan peliputan audit
sistem informasi sampai pada tujuan audit dan tunduk pada standar audit
profesional dan hukum yang berlaku.
Audit sistem informasi harus membangun dan mendokumentasikan
resiko yang didasarkan pada pendekatan audit.
- S6 Performance of Audit Work
Pengawasan-staff audit sistem informasi harus diawasi untuk
memberikan keyakinan yang masuk akal bahwa tujuan audit telah sesuai dan
standar audit profesional yang ada.
Bukti-Selama berjalannya audit, auditor sistem informasi
harus mendapatkan bukti yang cukup, layak dan relevan untuk mencapai tujuan
audit. Temuan audit dan kesimpulan didukung oleh analisis yang tepat dan
interprestasi terhadap bukti-bukti yang ada.
Dokumentasi-Proses audit harus didokumentasikan, mencakup
pelaksanaan kerja audit dan bukti audit untuk mendukung temuan dan kesimpulan
auditor sistem informasi.
- S7 Reporting
Auditor sistem informasi harus menyajikan laporan, dalam
pola yang tepat, atas penyelesaian audit.
Laporan audit harus berisikan ruang lingkup, tujuan, periode
peliputan, waktu dan tingkatan kerja audit yang dilaksanakan.
Laporan audit harus berisikan ruang lingkup, tujuan, periode
peliputan, waktu dan tingkatan kerja audit yang dilaksanakan.
Laporan audit harus berisikan temuan, kesimpulan dan
rekomendasikan serta berbagai pesan, kualifikasi atau batasan dalam ruang
lingkup bahwa auditor sistem informasi bertanggung jawab terhadap audit.
Auditor sistem informasi harus memiliki bukti yang cukup dan
tepat untuk mendukung hasil pelaporan.
2. IIA COSO
IIA COSO(The Comitte of Sponsoring Organizations of the
threadway commision’s) : pengendalian intern, yang penggunaannya mencakup
penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan dan proses operasional dalam
konteks organisasional, sehingga perbaikan dan kontrol dapat dilakukan secara
menyeluruh.
3. ISO 1799
ISO / IEC 17799: 2005 menetapkan pedoman dan prinsip umum
untuk memulai, menerapkan, memelihara, dan memperbaiki manajemen keamanan
informasi dalam sebuah organisasi. Tujuan yang diuraikan memberikan panduan
umum mengenai tujuan umum manajemen keamanan informasi yang diterima secara
umum. ISO / IEC 17799: 2005 berisi praktik terbaik pengendalian dan
pengendalian pengendalian di bidang pengelolaan keamanan informasi berikut:
• pengorganisasian keamanan informasi;
• manajemen aset;
• keamanan sumber daya manusia;
• keamanan fisik dan lingkungan;
• komunikasi dan manajemen operasi;
• kontrol akses;
• akuisisi sistem informasi, pengembangan dan pemeliharaan;
• manajemen insiden keamanan informasi;
• manajemen kontinuitas bisnis;
• pemenuhan.
Sumber :
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjRo-CdudfWAhVDoZQKHa5yBbMQFghBMAU&url=http%3A%2F%2Fherunugroho.staff.telkomuniversity.ac.id%2Ffiles%2F2016%2F08%2FStandar-Audit-SI.pptx&usg=AOvVaw1wFwCVy2S-W1R9LRpTN4Iu
file:///C:/Users/User/Downloads/Pertemuan%202%20-%20Standar%20Audit%20SI.pdf
https://dwianita96.wordpress.com/2017/10/13/standar-dan-panduan-untuk-audit-sistem-informasi/
https://www.iso.org/standard/39612.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar