Cyber crime adalah
istilah yang mengacu pada aktivitas kejahatan yang dilakukan di dunia maya
dengan menggunakan teknologi komputer atau jaringan komputer. Jadi untuk lebih
mudahnya mengingat cyber crime adalah
kejahatan di dunia maya.
Ada beberapa jenis kejahatan pada cyber crime yang dapat digolongkan berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya.
CONTOH
KASUS
Pada contoh kasus ini kejahatan Cyber Crime yang dilakukan yaitu pelaku membuat sebuah fake
website yang sama persis dengan web yang sebenarnya. Pada tahun 2014 kepolisian
mengusut kasus pemalsuan sejumlah situs berita. Situs tersebut menyebarkan
informasi fiktif, bahkan fitnah. Pengusutan tersebut dilakukan tanpa menunggu
laporan dari pemilik dan pengelola situs.
Setidaknya ada 10 situs berita dalam jaringan internet
Indonesia dipalsukan untuk penyebaran informasi fiktif, bahkan fitnah. Pembaca
diminta berhati-hati dengan mencocokkan alamat situs media arus utama dengan
yang tertera. Dari pengecekan dan penelusuran, situs-situs yang dibajak itu
dikelola media massa arus utama, yakni Antaranews.com,
Beritasatu.com, Detik.com, Inilah.com, Kompas.com, Liputan6.com, Merdeka.com,
Republika.com, Tempo.co, dan Tribunnews.com.
Tidak terlalu sulit untuk membedakan alamat situs media
massa arus utama yang asli dan yang palsu. Alamat yang benar adalah Kompas.com,
sedangkan yang palsu adalah Kompas.com--news.com.
Hal yang sama dialami situs lain. Kemiripannya adalah ada penambahan ”--news.com” di belakang alamat yang benar. Cukup mudah membedakan mana situs yang benar atau palsu. Pembaca diharapkan jangan percaya pada situs dengan alamat domain tambahan ”--news.com”.
Salah satu contoh, di Kompas.com--news.com ada informasi berjudul ”Ditemukan Kejanggalan Mengejutkan Data KPU di Situs Resmi”. Informasi ini tidak mencantumkan sumber berita sehingga tidak bisa dipercaya. Saat dicek ke Kompas.com, berita itu tidak pernah ada. Pembaca yang tidak teliti bisa terkecoh dan memercayai informasi itu berasal dari Kompas.com sehingga merugikan redaksi Kompas.com. Informasi yang disebarkan situs palsu itu menyesatkan.
Hal yang sama dialami situs lain. Kemiripannya adalah ada penambahan ”--news.com” di belakang alamat yang benar. Cukup mudah membedakan mana situs yang benar atau palsu. Pembaca diharapkan jangan percaya pada situs dengan alamat domain tambahan ”--news.com”.
Salah satu contoh, di Kompas.com--news.com ada informasi berjudul ”Ditemukan Kejanggalan Mengejutkan Data KPU di Situs Resmi”. Informasi ini tidak mencantumkan sumber berita sehingga tidak bisa dipercaya. Saat dicek ke Kompas.com, berita itu tidak pernah ada. Pembaca yang tidak teliti bisa terkecoh dan memercayai informasi itu berasal dari Kompas.com sehingga merugikan redaksi Kompas.com. Informasi yang disebarkan situs palsu itu menyesatkan.
Adapun cara untuk
mencegah terjadinya kejahatan ini diantaranya :
1. Perlu adanya cyber law, yakni hukum yang khusus menangani kejahatan- kejahatan yang terjadi di internet. karena kejahatan ini berbeda dari kejahatan konvensional.
2. Perlunya sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat yang bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga khusus.
3. Para pengguna juga diharapkan untuk lebih waspada dan teliti sebelum memasukkan data-data nya di internet, mengingat kejahatan ini sering terjadi karena kurangnya ketelitian pengguna.
1. Perlu adanya cyber law, yakni hukum yang khusus menangani kejahatan- kejahatan yang terjadi di internet. karena kejahatan ini berbeda dari kejahatan konvensional.
2. Perlunya sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat yang bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga khusus.
3. Para pengguna juga diharapkan untuk lebih waspada dan teliti sebelum memasukkan data-data nya di internet, mengingat kejahatan ini sering terjadi karena kurangnya ketelitian pengguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar